FAKSI : DPRA Jangan Sok Tilik Lembaga Lain, Pihak Terkait Diminta Audit Pokir Dewan

Avatar

Idi Rayeuk ( Aceh Dalam Berita ) Jum’at 26-5-2023 ,Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial Aceh, Ronny H, mendesak pihak terkait mengaudit seluruh program kegiatan Pokir anggota DPRK Aceh Timur, beserta sejumlah kegiatan bimtek para wakil rakyat tersebut ke Bandung dan Bali beberapa waktu lalu.

Hal itu kata Ronny, demi memastikan transparansi dan akuntabilitas setiap kegiatan dewan di ranah publik, sebagaimana dewan inginkan transparansi dari lembaga lain di pemerintahan.

Dewan jangan banyak omong ini -itu, tapi coba ungkap dulu apa, bagaimana dan dimana letak program Pokirnya masing – masing selama bertahun – tahun, dan juga coba diungkap sendiri soal kegiatannya ke Bandung dan Bali itu biayanya berapa dan ngapain saja mereka di sana, terang Ronny.

Ketua Forum Pers Independent Indonesia Provinsi Aceh itu, sangat mengherankan sikap oknum dewan yang diduga sibuk menyoroti transparansi lembaga pemerintahan, namun tidak transparan soal lembaganya sendiri.

Kami sangat heran, mereka sok menyoroti lembaga lain diduga ketika keinginannya tidak terpenuhi, tapi lembaganya sendiri tidak transparan, Pokirnya dimana untuk siapa, apa tepat sasaran dan apa sesuai dengan aturan, ini tidak pernah mereka ungkapkan ke publik, bahkan mereka ke luar kota ke Medan, Bandung, Bali, itu kesannya diam – diam, diduga ada yang bawa keluarga,
Padahal itu saat ekonomi daerah dalam keadaan susah, gaji pegawai Rp.200 ribu, bahkan pas pulang bimtek mereka kecelakaan saja, tidak tayang di media, begitulah saking diam – diamnya.

Tapi anehnya, malah minta lembaga lain transparan dan sebagainya, macam betul aja, mereka saja suka diam – diam, itu pun bersuara diduga kalau ada maunya, sebut Ronny.

Rony juga mempertanyakan soal yang mana kinerja  dewan yang benar – benar tuntas dilakukan untuk masyarakat selama ini.

Emangnya yang mana urusan masyarakat yang benar – benar tuntas ditindaklanjuti mereka, itu contohnya soal  PT. Medco, apa tuntas ?

Malah enggak pernah jelas ujung – ujungnya, dana desa dihabiskan di luar desa, apa pernah mereka bersuara, program rumah rehab diduga tidak sesuai, apa mereka pernah bersuara, soal ribuan hektar Vaname, mana suara mereka?

Apa kerjanya cuma bagi – bagi bantuan pas ada momen tepat demi meraih simpati? kayaknya itu bukan kerja dewan, jadi kinerja dan keuangan di lembaga merekalah yang harusnya lebih dulu dievaluasi, tanya Ronny.

Ronny juga menantang seluruh anggota dewan untuk mengungkap ke publik setiap rupiah dari program Pokirnya yang seharusnya diperuntukan ke masyarakat, berikut pengelolanya, dia juga menantang kegiatan bimtek dewan ke Medan, Bandung dan Bali diungkap oleh dewan masing – masing ke publik.

Kami tantang mereka mengungkap ke publik kemana dibawa Pokirnya masing – masing, berapa duitnya, siapa kelola dan dimana posisinya sekarang program itu selama bertahun – tahun, berapa jumlah untuk ketua dan berapa untuk anggota? Coba dibuka, terus ngapain aja mereka di luar kota dan apa hasilnya selama ini, tantang Ronny.

Rony meminta anggota dewan bekerja dengan  benar untuk masyarakat,  dan tidak sekadar mengandalkan pencitraan, untuk menutup – nutupi hal lainnya.

Kami minta mereka kerja yang benar, karena mereka digaji pakai uang rakyat, jangan banyak diam, dan jangan kerjanya hanya saat momen yang tepat untuk difoto dan diberitakan saja, bahkan diduga berbau pencitraan, karena mau dekat pemilu, jauh – jauh hari sebelumnya entah kemana, kami akan gelar aksi nanti sampai tuntutan kami soal Pokir dan Bimtek dewan ke luar kota itu diungkap, termasuk soal Pokir DPRA yang ada di sini, tutur alumni Universitas Ekasakti itu.

Penulis : Mahmuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *